Rabu, 01 Februari 2017

Penerapan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri



Koloid Dalam Industri
Sistem koloid peranannya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita, mulai dari dapur, kosmetik, pertanian, farmasi sampai industri yang lain.
Industri kosmetik antara lain : susu pembersih kulit muka, parfum, talk.
Industri makanan antara lain : mentega, keju, agar-agar, roti.
Industri farmasi antara lain : sirup, salep dan obat-obatan.
Industri pertanian antara lain : obat-obatan pembunuh serangga, obat semprot pertanian.
Industri lainnya : cat, keramik, lem, tinta
Setelah kamu lihat beberapa contoh di atas, kamu dapat menyimpulkan bahwa kecenderungan industri membuat produk yang berupa koloid. Dapatkah kamu menjelaskan penyebabnya?
Koloid merupakan satu-satunya cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat-zat yang tidak saling melarutkan secara homogen dan stabil. Homogen dalam hal ini diartikan sebagai, mempunyai komposisi yang sama setiap bagiannya.

Pahami Kimia
1.      Klasifikasikan beberapa produk kesehatan dan kecantikan sesuai dengan jenis koloidnya.
2.      Lengkapilah daftar berikut :
Jenis industri
Contoh aplikasi
Industri makanan

Industri kosmetika dan perawatan tubuh

Industri kebutuhan rumah tangga

Industri pertanian

Industri farmasi

Industri cat


4. PENGOLAHAN AIR BERSIH
Tahukah kamu darimana air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari di rumahmu diperoleh ? Air yang digunakan di rumah-rumah umumnya berasal dari air sumur, air danau, dan air sungai. Air tersebut umumnya mengandung berbagai zat seperti lumpur, zat organik, zat pencemar, dan bakteri berbahaya. Oleh karena itu, air tersebut terlebih dahulu harus diolah sebelum dikonsumsi. Ada dua metode pengolahan air, yaitu pengolahan air bersih secara sederhana dan pengolahan air bersih di kota besar.
a. Pengolahan air bersih secara sederhana
Pengolahan air bersih secara sederhana dilakukan dengan menggunakan pasir dan kerikil sebagai penyaring. Selain itu ditambahkan zat kimia misalnya tawas, karbon aktif, kaporit dan kapur.

Gambar. Pengolahan air bersih secara sederhana.

Penambahan zat kimia :
·           Tawas (Al2(SO4)3) akan membentuk koloid Al(OH)3 bermuatan positif. Al(OH)3 akan menggumpalkan lumpur dan mengadsorpsi zat warna atau zat pencemar dalam air.
·           Karbon aktif jika air terlalu keruh untuk menyerap bau, warna, rasa, dan zat organik.
·           Kaporit/klorin untuk membunuh kuman
·           Kapur untuk menaikkan pH karena tawas telah mengkonsumsi alkalinitas air.
Sedangkan pasir dan kerikil digunakan untuk penyaringan (filtrasi) guna memisahkan zat-zat padat termasuk endapan.
b. Pengolahan air bersih di kota besar.
Pernahkah kamu melihat tempat pengolahan air bersih di kotamu ? Cobalah kamu perhatikan air sebelum diolah. Sumber air bersih untuk pengolahan di dalam kota biasanya berasal dari danau atau sungai. Danau atau sungai ini cenderung mengandung padatan dan zat-zat pencemar lainnya, termasuk buangan untuk industri. Oleh karena itu pengolahannyapun lebih kompleks daripada air sumur. Namun demikian, prinsip yang digunakan hampir sama. Pengolah air bersih di kota besar melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
·           Presedimentasi.
Air danau atau sungai dipompa ke dalam reservoar.  Di sini zat padat termasuk lumpur akan mengendap akibat pengaruh gaya gravitasi. Selanjutnya, air akan masuk ke tangki pengendapan (flokulasi).

·           Pengendapan.
Di dalam tangki pengendapan, ditambahkan zat pembentuk koloid Al(OH)3, misalnya tawas (KAl(SO4)2), aluminium sulfat (Al2(SO4)3) atau PAC (Poly Aluminium Chlorida) AlCl3- AlCl3- AlCl3.... PAC ini lebih bagus dibanding yang lainnya dan ini sudah banyak digunakan dalam pengolahan air dalam jumlah besar. Koloid Al(OH)3 bermuatan positif. Koloid akan mengadsorpsi padatan, zat warna, sebagian bakteri, dan zat pencemar dalam air. Selanjutnya koloid Al(OH)3 akan menggumpalkan lumpur. Gumpalan-gumpalan besar akan mengendap akibat pengaruh gravitasi. Selain tawas juga dapat ditambahkan karbon aktif untuk menghilangkan rasa, bau, dan warna dalam air.
·           Penyaringan (filtrasi).
Air dari tangki pengendapan di saring melalui saringan yang terdiri dari pasir, kerikil, dan anthracite coal untuk memisahkan sisa-sisa gumpalan.
·           Penambahan zat kimia.
-            Kapur Ca(OH)2 ditambahkan untuk menaikkan pH air menjadi 6,5. Hal ini dikarenakan tawas telah mengkonsumsi alkalinitas (OH-) air sehingga menurunkan pH air.
-            Klorin (Cl2 ) di dalam air terhidrolisis membentuk ion hipoklorit (OCl-) yang berfungsi membunuh kuman disamping membunuh tumbuhnya ganggang di dalam pipa.
-            Cl2 (g)  +  H2O (l)         HOCl (aq)  +  H+ (aq)  +  Cl- (aq)
·           Penyimpanan dalam reservoar.
Air yang sudah memenuhi standar kemudian disimpan dalam reservoar sebelum didistribusikan ke konsumen.


Gambar. Bagan pengolahan air bersih di kota besar
Info Kimia
Biji kelor (moringa olafera) sebagai penjernih alami
Biji kelor yang banyak tumbuh di lapangan terbuka dapat digunakan sebagai penjernih alami. Caranya biji kelor yang tua dan kering dihaluskan kemudian dilarutkan dalam air. Tepung biji kelor ini dapat langsung digunakan sebagai bahan penjernih air gambut. Biasanya 5-10 biji kelor untuk 1 liter air. Tepung biji kelor merupakan bahan penggumpal alami yang cukupefektif sebab biji kelor mengandung mirosin, emulsin, asam gliserid, asam polmirat, lemak dan minyak, serta zat yang bersifat bakterisida.

0 komentar:

Posting Komentar